Zaman sekarang, generasi muda lebih beruntung karena memiliki pilihan karir yang lebih luas dari generasi sebelumnya yang mana generasi sebelumnya sudah terpola untuk bekerja di perusahaan yang kaidah manajemen sebenarnya mirip-mirip, karena belum tersentuh dengan kehadiran teknologi.
Anak-anak pada era sekarang, mereka lebih dinamis, mereka memiliki pilihan atas karir mereka. Seperti, masuk ke dalam perusahaan dan dan tunduk mengikuti sistem manajemennya, berkarir di startup atau membangun perusahaan sendiri
Saat ini, banyak dari generasi muda memilih untuk bekerja di startup, karena dengan gaya kerja seperti perusahaan kantoran tetapi dengan kebebasan dan fleksibilitas seperti perusahaan sendiri.
Dinamika seperti inilah yang banyak menimbulkan kekagetan para pekerja, karena sangat berbeda dengan perusahaan konvensional. Berikut adalah beberapa kekagetan karyawan yang telah bekerja di startup:
- Struktur organisasi yang ramping. Dalam dunia startup, tentu saja tidak merasa asing dengan yang namanya multitasking, karena mereka memiliki karakter yang tidak keberatan dengan beyond jobs desk dan beyond job rank, sehingga karyawan yang telah terbiasa bekerja pada perusahaan konvensional akan merasa kewalahan bila bekerja di startup. Tetapi hal itu juga didukung dengan jam kerja yang fleksibel.
- Tidak ada program pelatihan. Umumnya karyawan yang bekerja di startup, dianggap telah mempunyai pengalaman, sudah mengenal kemampuannya dengan baik dan telah menentukan tujuan karirnya ke arah mana. sehingga dengan demikian perusahaan startup tidak menyediakan anggaran untuk program pelatihan seperti perusahaan konvensional.
Sebelum memutuskan untuk bekerja di startup, Kamu harus yakin dengan beberapa poin-poin berikut:
- Yakini orang tau Kamu apakah mereka mengizinkan untuk bekerja di perusahaan startup? Karena, umumnya orang tua berharap dan mengizinkan anaknya untuk bekerja di perusahaan milik pemerintah yang lebih cenderung stabil, aman dan terjamin hingga pensiun.
- Yakin dengan kompetensi utama dan pendukung dalam diri sendiri. Salah satu yang bisa dijadikan contoh adalah salah satu startup unicorn Indonesia yang beberapa waktu lalu melakukan PHK. Dengan pemberitaan seperti itu, publik langsung merespon dengan heboh. Menurut saya, umumnya masyarakat tidak paham dengan esensi bekerja di perusahaan startup. Karena ketika sebuah perusahan startup melakukan sebuah PHK, berarti mayoritas para karyawan tidak memiliki pengalaman dan keahlian khusus dengan baik.
Nah, jika Kamu ingin berkarir di perusahaan startup Kamu harus meyakini beberapa poin diatas. Tentu saja karena ada beberapa orang yang cocok dan tidak cocok untuk bekerja di berbagai macam industri. Hal ini kemudian kembali lagi kepada masing-masing karakter, keahlian dan tujuan karir pekerjaanya sendiri.
Jika Kamu merasa sudah yakin dengan poin tersebut, maka silahkan untuk bekerja di perusahaan startup.